Dukung Program Pembangunan 3 Juta Rumah Per Tahun, Pemerintah Petakan Lahan-lahan Milik BUMN

- Pewarta

Sabtu, 16 November 2024 - 13:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri BUMN Erick Thohir. (Facebook.com @Erick Thohir )

Menteri BUMN Erick Thohir. (Facebook.com @Erick Thohir )

PROPERATIPOST.COM – Pemerintah memetakan lahan-lahan milik BUMN yang dapat mendukung program Presiden Prabowo Subianto untuk pembangunan 3 juta rumah per tahun.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan hal itu dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (15/11/2024)

Erick juga melakukan diskusi bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait terkait dengan penyediaan lahan untuk program rumah tersebut.

“Kita mapping dulu di mana lahan-lahan BUMN yang bisa mendukung daripada tadi, yang namanya percepatan perumahan,” ujar Erick.

Tak hanya dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), kata Erick, pihaknya juga telah melakukan terobosan dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Untuk membangun kawasan yang berorientasi transit atau transit oriented development (TOD).

Ia mengatakan, pihaknya telah membangun lahan-lahan di sekitar stasiun kereta api yang penggunaannya tidak maksimal.

Tak hanya itu, pemerintah juga menyediakan subsidi untuk yang mampu dan tidak mampu.

Saat ini, baru ada sembilan TOD di seluruh kawasan kereta api yang telah dibangun oleh BUMN.

Kementerian BUMN pun mendorong adanya kredit kepemilikan rumah yang cicilannya antara 15-30 tahun.

Erick menyebut, BUMN terus mencari lahan, terutama yang berasal dari aset-aset kementerian.

Selain itu, Kementerian PKP juga sedang memetakan lahan-lahan lain yang bisa dioptimalkan, misalnya tanah dari hasil korupsi atau tanah sitaan untuk membangun 3 juta rumah.

“Makanya beliau (Menteri PKP) mendorong mendapatkan tanah-tanah dari hasil korupsi, atau tanah-tanah sitaan atau tanah-tanah yang belum terbangun.”

“Kita juga menawarkan ke Pak Ara beberapa aset BUMN, yang memang nanti berkaitan dengan Perumnas tentunya,” kata Erick.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Emitentv.com dan Duniaenergi.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Lingkarin.com dan Apakabarjabar.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 08531555778808781555778808111157788.

Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Berita Terkait

Developer Bermasalah akan Masuk Daftar Blacklist, Menteri BUMN Erick Thohir Minta BTN Ikut Menertibkan
BRI Dukung Program 3 Juta Rumah, Sediakan Pembiayaan Subsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
BNI Targetkan KPR Bersubsidi Naik Jadi Rp1,8 Tiliun pada 2025, Dukung Program Pemerintah 3 Juta Rumah
Rapat Terbatas Bersama Presiden Prabowo Subianto, BTN Tegaskan Komitmen Dukung Program Tiga Juta Rumah
Target Market Masyarakat Berpenghasilan Rendah, OJK Dorong Perbankan Dukung Program 3 Juta Unit Rumah
Bangun 1 Juta Rumah untuk Rakyat, Presiden Prabowo Subianto Berhasil Gaet Investor Qatar
Berikan Solusi Perumahan dan Ekosistemnya, Menteri BUMN Erick Thohir Dorong BTN Jadi Megabank
Merupakan Perjuangan Bersama, Program 3 Juta Rumah Butuh Sinergi dan Kolaborasi Semua Pihak
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.